Sehat dengan sunnah | Agus Rahmadi
1. Uji coba senjata kimia : karena kesamaan jaringan kulit /daging babi dengan manusia.
2. Es krim : gelatin mencegah kristalisasi gula dan memperlambat proses pencairan.
3. Pupuk : dibuat dari bulu babi yang diproses.
4. Mentega rendah lemak : gelatin digunakan untuk memperbaiki teksturnya.
5. Bir : gelatin digunakan untuk mencerahkan warna minuman agar tidak keruh.
6. Pelembut pakaian : asam lemak dari tulangnya memberi warna
7. Kuas cat : dibuat dari bulu babi.
Waspada kuas bulu babi
Biar terasa lebih enak, para ibu rumah tangga ketika membuat kue atau penganan acap mengoleskan telur atau bumbu penyedap ke dalam adonannya. Dalam mengoleskan bumbu penyedap itu tidak jarang mempergunakan kuas. Bagi awam yang tidak tahu, tentu piranti kuas tersebut tidak bakal menjadi masalah besar. Namun mereka, khususnya yang datang dari keluarga muslim akan bergidik bulu kuduknya, bila mengetahui dari bahan apa bulu kuas terbuat. Ingin tahu?
Berdasarkan hasil temuan salah seorang anggota LPPOM Majelis Ulama Indonesia (MUI) ketika melakukan audit halal ke sebuah perusahaan kue dan roti di Jakarta belum lama ini, menemukan satu hal mencurigakan. Dan ini terjadi pada kuas yang digunakan mengoles loyang dan permukaan roti.
Setelah meneliti dengan seksama, ada kata ‘Bristle’ pada gagang kuas. Dalam kamus Webster, kata itu berarti bulu babi.
“Astaghfirullaahaladzim. Konsumen harus waspada terhadap kuas dari bulu babi itu,” kata anggota LPPOM MUI itu berpesan.
Lontaran petugas dari LPPOM MUI ini memang benar. Mengingat, kuas atau alat penyaput selama ini tidak hanya dipergunakan sebagai alat pemoles adonan penganan saja. Tetapi, barang tersebut juga sering dipergunakan sebagai piranti kosmetik, untuk bedakan dan memoles eye shadow. Selain itu kuas juga dipergunakan untuk alat melukis atau menggambar.
Melihat fenomena ini, Tim Jurnal Halal segera melakukan survei terhadap kuas kue, kosmetika, dan gambar di pasaran. Hasil survei yang dilakukan secara sederhana menunjukkan bahwa hampir semua kuas yang beredar berasal dari bahan baku bulu/rambut babi. Sayangnya, survei itu tidak menyebutkan lebih lanjut dari mana kuas tersebut berasal.
Tetapi informasi sementara menyebutkan, kuas bulu babi berasal dari perusahaan di China (Anping Bristle dan Tail Hair Gruoup). Perusahaan ini memakai bahan baku bulu ekor kuda, bulu kambing, dan bristle (bulu babi) serta berbagai bulu yang dikelompokkan sebagai bulu halus. Fine hair atau bulu yang sangat halus bisa terbuat dari binatang sejenis musang (weasel), bulu dari binatang sejenis kucing (raccoon hair), ekor tupai serta berasal dari ekor anjing.
Sekadar tahu, Anping adalah perusahaan yang memiliki sejarah 400 tahun dalam memproses bristle dan bulu ekor hewan. Perusahaan ini merupakan pusat distribusi terbesar bulu ekor hewan di utara Cina. Disebutkan, sekitar 50.000 orang lebih yang bergabung dalam proses produksinya dan memiliki lebih dari 1.000 workshop yang menyebar di berbagai negara.
Perusahaan ini memiliki tujuh unit pabrik untuk memproduksi barang yang terbuat dari bulu. Hasil produknya, khususnya yang terbuat dari bahan bulu ekor kuda dan hewan lainnya, diekspor ke Amerika Serikat, Italy, Korea Selatan dan negara-negara lainnya, termasuk Indonesia. ”Namun masih ada kuas yang bebas dari bulu/rambut babi,” ungkap Tim Jurnal Halal.
Lalu bagaimana membedakannya? Sesuai hasil survei Tim Jurnal Halal, untuk menentukan apakah kuas yang Anda gunakan berasal dari bulu/ rambut babi, bisa menempuh langkah yang sangat mudah dan sederhana. Rambut atau bulu adalah suatu protein yang bernama keratin. Keratin merupakan salah satu kelompok protein yang dikenal sebagai protein serat.
Protein serat memiliki struktur panjang. Setiap hewan memiliki protein keratin pada bagian dermis (permukaan) dari kulit, kuku, paruh, sisi ikan, tanduk, dan kuku binatang. Sebagai halnya protein, maka rambut/bulu yang mengandung keratin saat dibakar akan menimbulkan bau yang khas. Bau khas tersebut sama ketika kita mencium aroma daging yang dipanggang.
Sementara bila kuas itu terbuat dari ijuk atau sabut ketika dibakar pasti akan langsung terbakar, dan tidak mengeluarkan aroma spesifik selain bau abu pembakaran. Ketika dibandingkan dengan sapu ijuk dibakar jelas sekali terdapat perbedaan bau yang sangat kentara.
Selain ciri-ciri tadi, kuas yang terbuat dari bulu/rambut babi masih memiliki perbedaan pada warna. Kuas yang terbuat dari bulu/rambut babi biasanya berwarna putih. Biasanya kuas yang berwarna putih nan lembut itu harganya lebih tinggi dibanding barang serupa. Kuas berwarna putih itu di pasaran biasa disebut kuas bristle
—
8. Jus buah : gelatin membuat warnanya tampak cerah.
9. Shampo : asam lemak dari tulang digunakan untuk membuat penampilannya terlihat seperti mutiara.
10. Lilin : asam lemak dari tulang memperkeras bahan lilin (wax) dan meningkatkan titik lumernya.
11. Roti : protein dari bulu babi digunakan untuk melembutkan adonan.
12. Peluru : gelatin dari tulang digunakan untuk mempermudah proses pemasukan bubuk mesiu ke dalam cangkang peluru.
13. Tablet obat : gelatin digunakan untuk pembungkusnya agar lebih keras.
14. Bubuk pembersih / deterjen : asam lemak dari tulang, digunakan untuk mengeraskan serbuknya.
15. Cat : asam lemak dari tulang digunakan untuk meningkatkan efek kilaunya.
16. Tamborin : dibuat dari kantung kemih babi.
17. Minuman anggur : gelatin menyerap elemen keruh sehingga membuat cairannya bening
18. Kertas : gelatin dari tulang digunakan untuk meningkatkan kekakuan dan mengurangi kelembaban.
19. Heparin : digunakan untuk mencegah terjadinya pembekuan darah, diambil dari lendir yang ada di usus babi.
20. Sabun : asam lemak dari tulang digunakan untuk memperkeras dan memberi warna sabun.
21. Gabus : gelatin tulang digunakan untuk merekatkannya.
22. Insulin : diambil dari pankreas babi, karena hampir mirip dengan struktur kimia dalam tubuh manusia.
23. Yogurt : kalsium dari tulang babi ditambahkan ke dalam proses pembuatan yogurt.
24. Rokok : hemoglobin dari darah babi digunakan dalam pembuatan filter rokok yang diharapkan bisa mengurangi efek kimia yang masuk kedalam tubuh perokok.
25. Negatif film : gelatin tulang babi digunakan sebagai zat perekat pada lembaran film.
26. Makanan anjing : hemoglobin darah babi digunakan sebagai zat pewarna merah.
27. Terapi fotodinamik : hemoglobin digunakan dalam obat untuk merawat retina mata. Obat itu diaktifkan dengan menembakkan sinar laser ke dalam mata.
28. Pelembab : menggunakan asam lemak tulang babi.
29. Camilan anjing : moncongnya digoreng.
30. Krayon : asam lemak digunakan untuk mengeraskannya.
31. Sepatu / tas : lem tulang babi digunakan untuk meningkatkan tekstur dan kualitas kulit (hewan apapun). Di samping itu banyak juga sepatu yang terbuat dari kulit babi (bisa dilihat dari corak bintik pada kulit)
32. Rem kereta : abu tulang babi digunakan dalam proses produksinya.
33. Pasta gigi : glycerin babi digunakan utuk membentuk tekstur pastanya.
34. Lem transparan : lem sangat kuat yang digunakan dalam industri perkayuan, diturunkan dari kolagen babi.
35. Masker wajah : kolagen untuk menghilangkan kerut.
36. Energi alternatif : bagian-bagian sampah yang tersisa digunakan sebagai bahan bakar untuk listrik.
37. Energy bar : kolagen yang diproses merupakan sumber protein yang murah untuk para binaragawan atau mereka yang ingin membentuk tubuhnya.
38: Keju krim : gelatin menjadikannya stabil.
39. Whipped cream : gelatin memperbaiki teksturnya.